Metro, 24 April 2025 –
Universitas Dharma Wacana (UDW) menggelar Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) pada 24 April 2025 untuk menindaklanjuti hasil Audit Mutu
Internal (AMI) 2025. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Rektor UDW, Prof.
Dr. Ir. Soni Isnaini, M.P., ini bertujuan mengevaluasi temuan audit
sekaligus menyusun rencana aksi perbaikan berkelanjutan. Acara yang berlangsung
di Gedung C Rektorat UDW ini dimoderatori oleh Wakil Rektor I
Bidang Akademik, Dr. Ir. Etik Puji Handayani, M.P., dan dihadiri
pimpinan fakultas, Unit Penjaminan Mutu (UPM), serta tim auditor internal.
Dalam sambutan pembuka,
Rektor UDW menegaskan bahwa RTM merupakan langkah strategis untuk memastikan
transparansi dan akuntabilitas institusi. “Hasil AMI dengan 42 temuan minor
(KTB), 10 temuan signifikan (KTS), dan 4 observasi (OB) harus menjadi pemicu
inovasi, bukan sekadar catatan administratif. Kita harus bergerak cepat untuk
memastikan UDW tetap relevan di era disrupsi pendidikan,” ujar Prof. Soni
Isnaini. Dr. Etik Puji Handayani selaku moderator menambahkan, “RTM hari ini fokus
pada penyusunan solusi konkret, bukan hanya pembahasan masalah. Kolaborasi
antarfakultas dan unit menjadi kunci keberhasilan.”
Supardi, M.Kes., Ketua Tim Auditor AMI 2025, memaparkan analisis temuan per fakultas. Sebanyak 60% ketidaksesuaian terkonsentrasi pada Standar Proses Pembelajaran, terutama dokumentasi yang belum terdigitalisasi dan inkonsistensi metode penilaian. “Contohnya, beberapa RPS (Rencana Pembelajaran Semester) masih belum semua dosen mengumpulkan di awal perkuliahan, sehingga menyulitkan pemantauan capaian pembelajaran,” jelas Supardi.
Rapat ditutup dengan
komitmen bersama untuk mengejar peningkatan akreditasi.
Rektor UDW mengajak seluruh civitas akademika menjaga konsistensi. “Kualitas
pendidikan adalah harga diri kita. Mari buktikan bahwa UDW mampu bersaing di
kancah global,” tandas Prof. Soni Isnaini.
Kegiatan RTM diikuti oleh
35 peserta dari jajaran pimpinan universitas, fakultas, dan perwakilan yayasan.
Dengan langkah sistematis ini, UDW menargetkan penurunan temuan ketidaksesuaian
hingga 75% sebelum audit siklus ganjil 2025/2025.